Fanfic (ZOMBIE 6) Flash back B
Restoran masih sepi, belum banyak yang datang.
Hanya beberapa orang saja. Andre duduk bersama Lisa dimeja dekat taman, sangat
teduh disana. Jadi mereka tidak merasakan panasnya matahari saat ini.
“Kau mau apa? Aku traktir” Tanya Lisa.
“Bukankah disini hanya menyediakan
ramen?” Tanya Andre bodoh. Ia tau sebenarnya Lisa berbasa-basi. “Eh, maksudmu
minumnya ya? Aku mau jus jeruk saja” Andre langsung meralat kata-katanya.
Lisa agak malu. Ia berbasa-basi yang
salah. Untung Andre mengalihkannya. “Em, berapa sambal yang kau inginkan?”
Sambal disini bisa kita tentukan sendiri.
Dari 1 sendok sampai 100 sendok, Namun biasanya pengunjung memanggilnya dengan
level.
“Eh, level 1 aja deh” Andre kurang
menyukai pedas. Jadi ia tidak berani jika memakai sambal lebih dari 3 sendok.
Lisa menulis pesanan di secarik kertas
kecil. Entah apa pesanannya, ia tidak memberikan peluang untuk Andre melihat.
Pelayan datang dan Lisa memberikan
pesanannya dengan ramah.
“Kau tau, Siwon sekarang sudah bisa
berlari lagi” sahut Lisa semangat.
Siwon adalah anak kucing peliharaannya.
Kucing sejenis angora berwarna abu-abu, tapi dibagian kuping ada warna hitam,
sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Kucing itu habis jatuh dari
atas genteng. Kakinya jadi pincang.
Siwon diambil dari nama boy band asal korea. Lisa mengagumi Siwon boy band itu sampai menamai kucingnya
dengan nama yang sama. Tapi yang membuat Andre bingung adalah kucing Lisa itu
perempuan.
Saat Lisa mengenal kucing itu pertama
kali kepada Andre, ia agak geli juga. Ia tidak percaya namanya adalah Siwon.
“Benarkah?” Komentar Andre singkat.
“Ya, dia sudah sembuh, tapi dia masih
sedikit terpincang juga sih”
“Apa siwon sering menanyakan aku?” Andre
membenarkan duduknya. Andre sebelumnya tidak suka kucing, tapi sejak dekat
dengan Lisa ia merasa kucing sangat mengemaskan.
“Ya, dia selalu mengeong kepada ku,
mungkin itu menanyakan mu” jawab Lisa lurus.
“Hahaha,
benarkah?”
“Yap,
ngomong-ngomong apa kau sudah menentukan tempat les yang baik?”
“Tidak” Andre berfikir kembali. “Belum,
untuk apa?”
“Kau lupa? Sebentar lagi akan ada ujian
Negara” ekspresi Lisa berubah seperti melihat seekor kecowa didepannya. Ia
sangat membenci serangga itu.
“Ah, ya aku tau, kau sudah?”
“Aku masih mencarinya, aku masih
mengumpulkan informasi dari google dan teman”
“Jika kau sudah tau, beri tau aku juga,
oke?” Andre menaikan kedua tangannya dan membentuk hurup O dengan jari jempol
dan telunjuknya.
“Oke” tangan kanan Lisa dinaikan. Ia
melakukan yang seperti Andre lakukan.
“Ini makanannya, maaf menunggu lama”
pelayan wanita mengantarkan pesanan. Pelayanan direstauran ini sangat ramah
karena menjurus kebudaya Jepang. Jadi mereka sangat digemari oleh Lisa.
Andre melihat pesanan, ternyata sama. Apakah Lisa memesan yang Andre pesan?
pikir Andre.
“Ramen punya mu mana?” Tanya Andre.
“Ah yang ini” Lisa menarik ramennya.
Andre makan Ramennya, tapi ia kepedasan,
tidak biasanya. Ia melihat kearah Lisa. Tampaknya ia kebingungan juga ia bahkan
belum makan mienya hanya kuah dan sayurannya saja. “Berapa sambal yang kau
pesan?”
“Lima”
jawab Lisa datar bingung.
Andre menghela nafas, seperti yang
diduga. “Kita tertukar ramen”
“Ya, pantas saja aku merasa ini tidak
begitu pedas, ini aku belum memakan mienya” Lisa memberikan ramen yang
dipegangnya. Ia menarik ramen diadapan Andre.
Andre menarik ramen. “Tapi ini sudah aku
makan” Andre tidak enak.
“Tidak apa”
“Biar aku pesankan lagi”
“Tidak usah” sahut Lisa agak keras.
“Kau tidak jijik” Andre memalingkan muka.
Gertakan yang salah.
“Jijik? Untuk apa?”
“Ah, aku sudah memakannya”
“Kau punya penyakit menular?”
Andre mengeleng. “Tidak”
“Yasudah” Lisa menarik ramennya yang
pedas. “Anggap saja ini bonus”
Andre semakin menyukai Lisa. Ia merasa
senang. Andre menghabiskan ramen itu sampai habis. Entah kesenangan atau
kelaparan yang pasti Andre menikmati ramen itu.
“Besok kau akan sekolah?” Tanya Lisa
tiba-tiba.
“Oh, itu, keluargaku akan pergi ke Jakarta, dan sepertinya
aku harus mengikuti mereka” Andre menyeruput jus jeruknya.
“Apa? Jakarta?” Lisa kaget mendengarnya.
“Ya, Ibuku hawatir tentang keluarganya
yang berada di Jakarta”
“Kau jangan ikut” Lisa melihat tidak
percaya. “Disana sedang tidak aman”
“Kau percaya itu?” Andre tidak percaya
Lisa mempercayai masalah itu. Ia pikir Lisa orang yang logis.
“Aku tidak tau, aku hanya tidak ingin
kehilangan teman baik ku” Lisa takut merasa kesepian.
Andre sangat senang, ia merasa
diperhatikan oleh Lisa. Serasa melambung tinggi. “Aku pergi hanya satu hari,
memang ada apa?” tanya Andre cuek.
“Aku tidak tau kenapa aku hawatir. Tapi
aku rasa sebaiknya kau jangan ikut” Lisa berfikir sejenak, ia memang tidak tau.
Tapi ia merasa ada yang salah dengan kota Jakarta.
Andre ingin meraih tangan Lisa untuk
meyakinkan, tapi tidak jadi karena malu.
“Ya sudah, kau sudah selesai makannya?”
Lisa membereskan rambutnya yang agak kusut.
Andre menganguk.
“Yuk, kita pergi” Lisa membayarnya
sesuai janjinya. Andre sempat ingin menambah uang untuk membayar semampu uang
sakunya. Tapi ditolak Lisa. Lagi-lagi katanya ini adalah hadiah atas nilainya.
“Kau harus janji untuk pergi sehari”
Lisa berjalan lebih dulu. Tangan kanannya menenteng tasnya yang berwarna
abu-abu.
“Ya, aku janji” jawab Andre serius.
“Aku duluan ya” Lisa mempercepat
langkahnya. Tapi setelah tiga langkah ia kembali dan memeluk Andre.
Andre bingung membalas pelukannya. Ini
seperti cerita korea,
series kisah cinta. Tapi Andre membalas pelukan. “Aku pasti akan kembali” sahut
Andre pelan.
Lisa melepas pelukannya. Ia berlari,
setelah lumayan jauh ia melambaikan tangannya.
Andre membalas dengan tersenyum
menunjukan giginya yang agak gingsul. Seorang tetangga yang melihat tadi
bengong sempurna, Andre salah tingkah ia hanya bisa tersenyum.
Komentar
Posting Komentar